"Tolong kasus saya ini disebarluaskan. Agar tidak ada lagi yang tertipu."
"TOLONG KASUS SAYA DISEBAR"
Begitu permohonan Bapak usia 54 tahun pemakai jasa tukang gigi keliling ini.
Dari Handil, Muara Jawa, Kaltim, begini pengalamannya:
Gigi palsu itu dibuat seharga 500 ribu. Awalnya tidak disanggupi. Tapi bujukan manis si tukang yang memperbolehkan dibayar seminggu membuahkan hasil. Gigi palsu langsung terpasang seketika. Tanpa scaling, cetak rahang dan dengan akar gigi yang masih terpancang kokoh di rahangnya.
Ketika jatuh tempo seminggu kemudian, gigi palsu sudah tidak utuh. Biji mahkota gigi palsunya satu persatu terlepas. Menyisakan basis plat akrilik yang sangat kuat menyatu dengan rahangnya. 500 ribu pun tetap dibayarkan.
Keluhan mulai timbul. Susah berbicara dan terasa sakit. Si Bapak tak mampu melepasnya. Rasa cemas atas dasar keyakinan agama menjadikan pikirannya terbebani.
Sebenarnya pemasangan gigi palsu tidak bertentangan dengan agama jika mampu mengembalikan fungsi normal organ yang rusak dan manfaatnya lebih besar daripada mudharatnya.
Akan tetapi, si Bapak tahu, jelas-jelas gigi palsu yang dia pakai, justru menimbulkan masalah yang nyata. Terlebih lagi dipasang permanen tak bisa dilepas. Si Bapak cemas amalannya tidak diterima. Khawatir jika tiba-tiba dipanggil Yang Maha Kuasa, dia tak mau merepotkan keluarganya dan tetangga-tetangganya.
Beban pikiran dan rasa sakit yang dirasakan membuat Si bapak seringkali terbangun di malam hari. Dan tak sanggup kembali tidur hingga sisa malam tandas digantikan pagi.
Maka layaklah jika tangis haru si Bapak tumpah ruah setelah gigi palsunya berhasil dibongkar. Ucapan syukur dan sholawat tak henti-hentinya diucapkan. Dia minta didoakan agar selamat dunia akhirat.
*Dokumentasi kasus dan keterangan dari drg @mesyiasari
Sumber : https://web.facebook.com/kortugi/